Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi 0-6 Bulan



BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Negara Republik Indonesia adalah negara yang memiliki tujuan nasional dan cita-cita luhur yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan untuk mewujudkan tujuan tersebut perlu dipersiapkan secara dini sumber daya manusia yang tangguh dan berkualitas (Muchtadi, 2002).
Pemberian ASI dari awal kelahiran sampai 4-6 bulan akan menjadikan sendi-sendi kehidupan yang terbaik baginya kelak. ASI juga menjamin bayi tetap sehat dan memulai kehidupannya dalam cara yang paling sehat. Karena ASI adalah makanan terbaik diawal kehidupan bayi (Soetjiningsih, 2004).
Para ahli menemukan bahwa manfaat ASI akan sangat meningkat bila gizi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan pertama kehidupannya. Peningkatan ini sesuai dengan lamanya pemberian ASI eksklusif serta lamanya pemberian ASI bersama-sama dengan makanan padat setelah bayi berumur 6 bulan. Melalui ASI eksklusif akan lahir generasi baru yang sehat secara mental emosional dan sosial (Soetjiningsih, 2004).
Air susu ibu (ASI) merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi karena mengandung kebutuhan energi dan zat yang dibutuhkan selama enam bulan pertama kehidupan bayi (Saleha, 2009:11).
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 menunjukkan pemberian ASI di Indonesia saat ini memprihatinkan, persentase bayi yang minum ASI eksklusif sampai dengan 6 bulan hanya 15,3%, angka tersebut jelas masih dibawah target pencapaian yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu 80%. Hal ini disebabkan kesadaran masyarakatdalam mendorong peningkatan pemberianASI masih relatif rendah. Padahalkandungan ASI kaya akan karotenoid dan Pengetahuan Ibu Tentang Asi Eksklusif selenium, sehingga ASI berperan dalam sistem pertahanan tubuh bayi untuk mencegah berbagai penyakit.
Setiap tetes ASI juga mengandung mineral dan enzim untuk pencegahan penyakit dan antibody yang lebih efektif dibandingkan dengan kandungan yang terdapat dalam susu formula. Rendahnya pemberian ASI merupakan ancaman bagi tumbuh kembang anak yang akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan kualitas SDM secara umum. Seperti diketahui bayi yang tidak diberi ASI dan makanan pendamping setelah usia 6 bulan yang teratur, baik dan tepat, dapat mengalami kekurangan gizi (www.bppsdmk.depkes.go.id).
Data dari Dinas Kesehatan Kota Bireuen pada tahun 2012 tercatat 5.439 bayi usia 0-6 bulan yang mendapatkan ASI Eksklusif atau 51,91%. Data tersebut tercantum pada buku laporan setiap puskesmas yang ada di Bireuen. Menurut data dari Dinas Kesehatan Kota Bireuen pada tahun 2012, wilayah kerja Puskesmas Jumpa adalah persentase tertinggi ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan yaitu 73,15%. Sedangkan persentase urutan dua terendah ditempati oleh Puskesmas Juli dengan nilai persentase 24,54% dan Puskesmas Kota Juang dengan nilai persentase 22,16%.
Data Dinas Kesehatan Kota Bireuen pada tahun 2011 dan 2012, peningkatan nilai persentase pemberian ASI Eksklusif pada puskesmas Juli jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan Puskemas Juli Kota Juang, walaupun persentase pada Tahun 2012 menunjukkan bahwa Puskesmas Gadang Hanyar berada pada urutan terbawah.
Pada Tahun 2011 tercatat sebanyak 5,30% Cakupan pemberian ASI Eksklusif pada Puskesmas Juli Kota Juang yang berarti terjadi peningkatan dari tahun 2011 ke 2012 yaitu 18,86%. Sedangkan pada Puskesmas Juli tercatat cakupan pemberian ASI eksklusif pada tahun 2011 adalah 19,94%, sehingga peningkatan yang terjadi hanya 9,6%. Pengetahuan Ibu Tentang Asi Eksklusif Berdasarkan data awal melalui survey pendahuluan yang dilakukan peneliti di Puskesmas Juli dengan wawancara pada tanggal 4 April 2013 dengan menggunakan teknik accidental sampling terhadap 6 responden yaitu ibu  menyusui bayi usia 0-6 bulan, diperoleh hasil 2 orang responden (33,3%) memberikan ASI eksklusif pada bayinya dan 4 responden (66,7%) tidak memberikan ASI secara eksklusif.
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk melihat Adanya Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi 0-6 Bulan Di Puskesmas Juli.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah yang dapat digunakan adalah “Apakah ada Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi 0-6 Bulan Di Puskesmas Juli?”

C. Ruang Lingkup  Penelitian
Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini hanya membahas tentang hubungan Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi 0-6 Bulan Di Puskesmas Juli.


D. Tujuan Penelitian
1.   Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi 0-6 Bulan Di Puskesmas Juli.
2.   Tujuan Khusus
a.   Untuk mengetahui Pengetahuan Ibu Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi 0-6 Bulan Di Puskesmas Juli.
b.   Untuk menganalisis Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi 0-6 Bulan Di Puskesmas Juli.

E. Manfaat Penelitian
1.   Bagi Peneliti
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai penjelasan dan evaluasi tentang pengetahuan ibu terhadap pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Puskesmas Juli pada masa sekarang  dan masa yang akan datang.
2.    Bagi Responden
Agar responden dapat mengetahui pentingnya pengetahuan ibu terhadap pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Puskesmas Juli.
3.   Bagi Pendidikan
Sebagai sumber referensi, sumber bahan bacaan dan bahan pengajaran terutama berkaitan dengan hubungan pengetahuan ibu terhadap pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Puskesmas Juli.
4.   Bagi Tempat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan agar lebih membekali ibu terhadap pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan.
5.    Bagi Instansi Kesehatan
Dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi instansi kesehatan dalam pelayanan kesehatan, khususnya di BPM-BPM Kabupaten Bireuen.

F. Hipotesis
Ha :   Ada hubungan pengetahuan ibu terhadap pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Puskesmas Juli
Ho : Tidak ada hubungan pengetahuan ibu terhadap pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Puskesmas Juli

G.  Sistematika Penulisan
Sistematis penulisan dari Karya Tulis Ilimiah ini terdiri dari tiga bab, yaitu:
BAB I          PENDAHULUAN
Berisi Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Hipotesis dan Sistematika Penelitian.
BAB II         TINJAUAN PUSTAKA
Berisi Teori pengetahuanibu, asi ekslusif, Kerangka Teori dan Kerangka Konsep.
BAB III        METODELOGI PENELITIAN
Berisi Rancangan Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian, Populasi dan Sampel, Variabel Penelitian dan Definisi Operasional, Uji Validitas dan Reabilitas, Metode Pengukuran Variabel, Cara Pengumpulan Data, Instrument Penelitian, Tehnik Pengolahan dan Analisa Data, Etika Penelitian, Matriks Jadwal Penelitian, Keterbatasan dan Kesulitan Penelitian serta Jalannya Penelitian.

0 Response to "Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi 0-6 Bulan"

Post a Comment